Kanker
dapat dicegah dengan cara :
- Skrining
- Deteksi dini dengan Tumor marker
- Minum propolis
1. Skrining
Ø Untuk mendeteksi adanya kanker payudara perlu melakukan pemeriksaan SADARI danMammografi
Ø Untuk kanker mulut
rahim, melakukan pemeriksaan Pap-Smear dan test IVA
Ø Untuk kanker
paru-paru, melakukan pemeriksaan CT Scan
Ø Untuk kanker prostat,
melakukan skrining PSA
Ø Untuk kanker kolon,
melakukan skrining kolonoskopy
Kenapa skrining
diperlukan? Sangat berguna sebab jika sel kanker ditemukan pada stadium dini
maka pasien lebih mudah disembuhkan dan diselamatkan. Kenyataannya pada saat
seorang pasien sudah merasa ada sesuatu yang tidak beres, ternyata kankernya
telah terlampau lanjut dan kemungkinan tak dapat disembuhkan.
Apa yang membuat orang malas
melakukan pemeriksaan skrining? Ada 3 hal yaitu biaya, ketidak-nyamanan, dan
prosedur yang invasive.
2. Deteksi Dini Kanker dengan Tumor Marker
Penanda tumor atau tumor marker yakni suatu subtansi yang dapat ditemukan dalam tubuh karena adanya kanker. Biasanya ditemukan dalam darah atau urine, yang diproduksi langsung oleh sel-sel kanker atau tubuh sendiri sebagai respons terhadap adanya kanker atau kondisi lain. Mayoritas penanda tumor berupa protein.Ada beberapa macam penanda tumor, beberapa diantaranya hanya terdapat pada satu jenis kanker dan lainnya bias terdapat dalam beberapa jenis kanker. Penanda tumor ini digunakan untuk skrining dan deteksi awal kanker. Skrining digunakan untuk memeriksa pasien yang tidak mempunyai gejala klinis. Deteksi awal dilakukan untuk menemukan kanker pada stadium awal, sebelum terjadi penyebaran sel kanker dan masih berespon baik dengan terapi.
Misal pada seorang wanita didapati penanda tumor Ca 125 dengan kadar tinggi, ini sangat menyokong dugaan untuk kanker ovarium.
Penanda tumor yang lain, misalnya PSA untuk mendeteksi kanker prostat.
Human chorionic gonadotropin (HCG) untuk tumor kehamilan diluar kandungan.
Hal yang sama untuk mengetahui kanker kolon dilakukan pemeriksaan Carcinoembryonic antigen (CEA)
Alpha-fetoprotein (AFP) sangat berguna untuk mengetahui respon pengobatan pada kanker hati.
Ca 19-9 : walaupun pada awalnya dikembangkan untuk deteksi kanker kolonrectal, tapi ternyata lebih sensitive terhadap kanker pancreas.
Ca 72-4 : suatu penanda tumor baru yang masih dalam penelitian untuk tumor ovarium, tumor pancreas dan saluran cerna.
Beta-2-Microglobulin (B2M) : kadar B2M akan meningkat pada multiple myeloma, chronic lymphocytic leukemia (CLL) dan beberapa limfoma. Kadar normal kurang dari 2,5ug/mL. Pasien dengan kadar B2M tinggi menunjukkan prognosis jelek.
Ca 125 : merupakan penanda tumor standar untuk memonitoring selama / setelah terapi kanker epitel ovarium. Kadar normal biasanya kurang dari 30-35 U/mL. Lebih 90% dengan kanker stadium lanjut memiliki kadar Ca 125 tinggi.
Ca 15-3 : terutama untuk monitoring kanker payudara. Peningkatan kadar Ca 15-3 darah dijumpai pada kurang dari 10% pasien dengan stadium awal dan sekitar 70% pasien dengan stadium lanjut. Kadar biasanya turun seiring dengan keberhasilan terapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar